Presiden Zelensky Bersedia Bahas Masalah Krimea dan Donbass, Syaratnya Jaminan Keamanan dan Akhiri Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commons/President Of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan dia akan siap untuk membahas masalah Krimea dan pengakuan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk dengan Rusia, setelah pihak Ukraina menerima jaminan keamanan.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi semua orang. Untuk Krimea, Donbass, dan untuk semua orang. Untuk menemukan jalan keluar, Anda harus mengambil langkah pertama ini, yang telah saya sebutkan: jaminan keamanan, akhiri perang," katanya dalam sebuah wawancara dengan perusahaan TV dari negara-negara Eropa dan dari Ukraina, mengutip TASS 22 Maret.

Lebih jauh Presiden Zelensky menegaskan, dirinya siap untuk membahas masalah tersebut pada saat melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, jika pertemuan kedua pemimpin terealisasi.

"Saya siap mengangkat masalah ini pada pertemuan pertama dengan Presiden Rusia, itu relevan, penting bagi kami," tandas Presiden Zelensky.

Diberitakan sebelumnya, Kremlin mengatakan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina belum membuat kemajuan yang signifikan Hari Senin, sementara itu menjadi dasar untuk pembicaraan presiden kedua negara.

Moskow menuduh Kyiv menghentikan pembicaraan damai dengan membuat proposal yang tidak dapat diterima oleh Rusia. Sementara, Ukraina mengatakan bersedia untuk bernegosiasi, tetapi tidak akan menyerah atau menerima ultimatum Rusia.

Berbicara kepada wartawan melalui panggilan konferensi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, kemajuan signifikan dalam pembicaraan masih harus dibuat, agar ada dasar bagi kemungkinan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Bagi kami untuk berbicara tentang pertemuan antara kedua presiden, pekerjaan rumah harus dilakukan. Pembicaraan harus diadakan dan hasilnya disepakati," kata Peskov, melansir Reuters.

"Belum ada kemajuan yang signifikan sejauh ini," tandas Peskov.