Ganjar Jadi Perbincangan karena Dinilai Tak Melindungi Warga Wadas, Fahri Hamzah: Mungkin Tidak Tahu Ada Pengerahan Aparat
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah turut merespons soal Gubernur Jawa Tengah yang menjadi perbincangan pasca kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Pasalnya, Ganjar dinilai kurang melindungi warganya dari tindakan represif aparat keamanan.

Fahri menilai, Ganjar mungkin tidak mengetahui adanya pengerahan ribuan aparat ke Desa Wadas. Sebab kata dia, pemerintah daerah seperti gubernur tidak memiliki jalur komando kepada aparat.

"Pemerintah daerah itu, ya gubernur, walikota atau bupati tidak punya jalur komando kepada aparat, terutama polisi sebagai organ pusat. Itulah mungkin Pak Ganjar tidak mengetahui pengerahan aparat tersebut," ujar Fahri, Jumat, 11 Februari.

Mantan Wakil Ketua DPR itu pun memberikan masukan kepada Ganjar setelah insiden Wadas tersebut.

"Sekarang kan sudah kejadian, baiknya beliau ini ambil peran langsung, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Wadas. Walau memang beliau sudah hadir itu bagus, tapi penjelasan terkait Wadas juga tidak bisa dibuat ringkas," jelas Fahri.

Soal elektabilitas Ganjar yang disebut bakal terpengaruh karena peristiwa tersebut, Fahri tak berkomentar. Menurutnya, pelaksanaan pemilihan presiden tidak jelas.

"Pilpres nggak jelas," kata Fahri Hamzah.

Sebelumnya, sikap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait pengepungan warga Desa Wadas oleh aparat hukum dengan senjata lengkap disayangkan sebagian pihak. Pasalnya, Ganjar tidak tegas melindungi rakyatnya dari ketakutan dan malah meminta maaf atas peristiwa yang terjadi di desa tersebut.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai sebagai gubernur, Ganjar seharusnya tidak membiarkan warganya dikepung aparat hukum dengan senjata lengkap. Sebab, warga Desa Wadas bukan rakyat yang melakukan tindak pidana yang membahayakan keamanan.

"Warga Desa Wadas hanya mempertahankan hak kepemilikan tanahnya untuk kelangsungan hidup keluarganya," ujar Jamiluddin di Jakarta, Rabu, 9 Februari.

Menurut Jamiluddin, dalam kondisi seperti itu seharusnya warga mendapat perlindungan dari pemimpinnya. Sayangnya, Ganjar sebagai gubernur tidak melakukan hal itu.

"Ganjar justru tidak ngemong dan melindungi rakyatnya saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Keberpihakan Ganjar kepada rakyat sama sekali tak terlihat," katanya.

Jamiluddin menilai, sikap Ganjar tersebut menghapus semua pencitraan dirinya selama ini. Ganjar yang dikesankan sosok yang dekat dan peduli rakyat tak terbukti sama sekali.

"Masyarakat dipertontonkan sosok Ganjar sebenarnya. Kepemimpinan Ganjar yang lemah justru terlihat menonjol dalam kasus warga Desa Wadas," katamu.