Wali Kota Makassar Jalani CT Scan Usai 3 Hari Tertular COVID-19
Tangkap layar via Twitter

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto menjalani pemeriksaan computed tomograph (CT) Scan di Rumah Sakit Umum (RSU) Daya Makassar setelah tiga hari dinyatakan terpapar COVID-19.

"Hari ini saya diminta oleh tim medis untuk memeriksakan diri menggunakan CT Scan di RSU Daya untuk mengetahui kondisi saya setelah tiga hari terpapar COVID-19," katanya melalui rekaman video yang dibagikan di Makassar, Kamis 10 Februari dilansir dari Antara.

Ia mengatakan tim dokter RSU Daya yang terus memantau kondisinya memintanya untuk memeriksakan diri menggunakan CT Scan agar diperoleh gambaran komprehensif terkait kondisinya khususnya pada paru-parunya.

Danny Pomanto, sapaan akrabnya mengaku jika tiga hari menjalani isolasi mandiri di kediaman pribadinya tidak banyak keluhan yang dirasakannya. Apalagi setelah Cycle Threshold (CT) value meningkat pada angka 33.

"Tim medis meminta untuk segera CT Scan tidak lain hanya ingin memastikan kondisi kesehatan saya. Gejala yang saya rasakan terbilang ringan tapi tentu kita tidak boleh abai dan harus selalu mengecek perkembangan tubuh untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.

Wali Kota Makassar dua periode itu mengaku setelah memeriksakan diri di RSU Daya, ia pun kembali ke kediaman pribadinya di Jalan Amirullah untuk menjalani isolasi mandiri.

Mengenai hasil dari pemeriksaannya itu, ia belum menerima laporan dari tim medis. Namun ia mengaku jika kondisinya baik-baik saja dan tidak mengalami banyak gangguan kesehatan.

"Belum ada hasilnya yang diberikan kepada saya, mohon doanya agar kondisi saya membaik dan segera pulih. Mari kita sama-sama peduli dan melindungi satu sama lain, terapkan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengumumkan bahwa dia kembali terserang COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan RT-PCR yang keluar pada Senin (7/2) malam.

"Saya setelah beraktivitas Hari Minggu-nya itu kemudian malam harinya mengalami demam tinggi dan keluhan berat di tenggorokan, kemudian lakukan (pemeriksaan) usap PCR, hasilnya Senin malam keluar itu positif," katanya.

Infeksi virus corona tidak sampai menimbulkan gejala berat pada Wali Kota, karena itu dia hanya menjalani isolasi mandiri di rumah bersama keluarga dengan pantauan dari petugas kesehatan.

Wali Kota menjelaskan bahwa menurut hasil pemeriksaan menggunakan metode RT-PCR nilai CT dia 33, lebih tinggi ketimbang nilai CT dia saat pertama kali terserang COVID-19 tahun lalu, yakni 13.