Siswa SD di Medan Diduga Disuntik Vaksin Kosong, Vaksinator, Ortu Murid dan Ahli IDI Diperiksa Polisi
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi/FOTO: Satria H-VOI

Bagikan:

MEDAN - Polisi masih menyelidiki video seorang tenaga (Nakes) diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa SD di Medan. Sejumlah orang diperiksa.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, setelah beredarnya video itu, polisi langsung merespons cepat dan mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait. 

"Tim sedang melakukan pendalaman untuk memintai keterangan saksi," kata Kombes Hadi, Jumat, 21 Januari. 

Dia mengatakan video tersebut direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan pada hari Senin, 17 Januari.

Pelaksanaan vaksinasi anak itu digelar Polsek Medan Labuhan dalam satuan wilayah Polres Labuhan Belawan. Vaksinasi siswa SD bekerja sama dengan RS Delima Martubung. 

Kombes Hadi menuturkan video tersebut direkam oleh salah satu orang tua K saat putrinya O (11) tengah divaksinasi. Setelah kembali ke rumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut kepada keluarganya dan pada hari Kamis, 20 Januari. 

"Saat ini Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator Inisial G dan petugas aplus inisial W. Keduanya tenaga kesehatan di RS Delima Martubung dan kita juga akan terus mendalami dengan meminta keterangan saksi ahli," ujar Kombes Hadi. 

Polda Sumut saat ini sudah menyita barang bukti rekaman, spuit (suntik) dan daftar vaksinasi. 

"Sampel darah korban juga akan dilakukan pengujian ke BPOM Medan serta akan diperiksa oleh ahli IDI Sumut. Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan," imbuh Kombes Hadi.