Bantah Klaim Kebebasan Pers Terancam Punah, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Saya Tidak Bisa Terima
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam. (Wikimedia Commons/Iris Tong/VOA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada Hari Selasa, dia tidak dapat menerima penilaian kebebasan pers di kota itu terancam 'punah', hanya beberapa hari setelah polisi menggerebek sebuah outlet media online dan menangkap tujuh orang, termasuk editor senior.

Lam berbicara pada konferensi pers mingguan ketika outlet online independen lainnya, Citizen News, menghentikan operasinya dalam menghadapi apa yang digambarkan sebagai lingkungan media yang 'memburuk' di bekas jajahan Inggris yang dikuasai China.

"Pagi ini saya membaca berita tentang, karena penutupan media online, kebebasan pers di Hong Kong terancam punah. Saya tidak bisa menerima tuduhan semacam itu," tegas Lam, menambahkan bahwa tidak ada yang lebih penting daripada supremasi hukum, seperti mengutip Reuters 4 Januari.

Hong Kong kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997 dengan janji bahwa hak-hak individu yang luas, termasuk kebebasan pers, akan dilindungi. Tetapi kelompok hak asasi manusia dan beberapa pemerintah Barat mengatakan kebebasan telah terkikis, khususnya sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada tahun 2020.

Pemerintah Hong Kong telah berulang kali membantah menargetkan media dan membatasi kebebasan di pusat keuangan global. Sementara, China mengatakan advokasi hak digunakan sebagai upaya untuk mengganggu kemajuan Hong Kong, setelah undang-undang keamanan nasional memulihkan stabilitas.

Petugas keamanan menggerebek kantor media online Stand News minggu lalu, membekukan asetnya dan menangkap tujuh editor senior, termasuk mantan anggota dewan. Dua editor telah didakwa dengan penghasutan.

Lam telah menyerang balik pemerintah asing yang menuntut pembebasan tujuh orang itu, dengan mengatakan langkah seperti itu akan bertentangan dengan aturan hukum bekas jajahan Inggris itu.

Operasi polisi terhadap Stand News terjadi sehari setelah jaksa Hong Kong mengajukan tuduhan tambahan penghasutan, terhadap taipan media yang dipenjara Jimmy Lai (74), dari surat kabar pro-demokrasi Apple Daily yang sekarang ditutup.

Untuk diketahui, pada Hari Senin, media online Citizen News mengatakan keputusannya untuk menghentikan operasi mulai Selasa dipicu oleh penutupan dan penangkapan di Stand News dan untuk memastikan keselamatan stafnya.