Satgas COVID-19 Jatim Pastikan Belum Ada Temuan Varian Omicron
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

SURABAYA - Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur akan melakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS) pada pasien-pasien COVID-19 yang memiliki CT Value di bawah 20. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penularan covid-19 varian Omicron.

"Hal itu sempat dilakukan ketika menemukan varian Alfa, Delta, maupun Delta Plus beberapa waktu lalu. Saat ini kamu fokus melakukan WGS, mengantisipasi varian Omicron, tapi di Jatim tidak ditemukan," kata Jubir Satgas COVID-19 Makhyan Jibril Al-Farabi, dikonfirmasi, Senin, 29 November 2021.

CT Value merupakan istilah untuk menggambarkan jumlah partikel virus yang ada dalam tubuh pasien. Tingkat infeksius atau kemampuan seseorang dalam menularkan virus juga dapat dinilai dari CT Value.

Semakin tinggi nilai CT seseorang, makin rendah kemungkinannya untuk menyebarkan virus yang dapat menginfeksi. Sebaliknya. makin rendah CT Value seseorang, pasien tersebut makin infeksius.

"Kalau ada pasien yang terdeteksi memiliki CT Value di bawah 20, kami akan kirim ke Universitas Airlangga Surabaya untuk dilakukan WGS. Dengan demikian, kita bisa memetakan lokasi," katanya.

Selain WGS, beberapa hal yang dilakukan adalah menutup akses masuk dari luar negeri, baik dari Afrika Selatan, tempat penyebaran varian Omicron maupun dari neegara lain. 

"Bandar Udara Internasional Juanda sudah tutup. Tapi di daerah laut (transportasi laut) harus diwaspadai," katanya.

Jibril mengingatkan pada kasus penemuan varian Delta dan Delta Plus lalu, varian tersebut ditemukan setelah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) masuk ke Jawa TImur via Pelabuhan. Padahal, saat itu pelabuhan telah dijaga ketat.

"Juanda memang sudah ditutup, tapi di pelabuhan yang mana ada kemungkinan perjalanan internasional harus diwaspadai. Bila ada kemungkinan perjalanan internasional, akan kami isolasi bila ada kemungkinan infeksi varian baru," ujarnya.