MAKASSAR - Berkas penyidikan 12 tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Batua senilai Rp22 miliar dinyatakan lengkap atau P21.
Dalam waktu dekat, 12 tersangka akan disidangkan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Makassar, Sulawesi Selatan.
"Iya benar, ada 12 berkas perkara sudah dinyatakan lengkap (P21)," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum, Kejaksaan Tinggi Sulsel, Idil saat dikonfirmasi di Makassar, dilansir Antara, Rabu, 17 November.
Dari 13 berkas perkara kasus dugaan korupsi RS tipe C yang diserahkan penyidik Polda Sulsel ke tim Jaksa Peneliti Kejati, kata Idil, ada satu yang dikembalikan karena dianggap belum lengkap, baik formil maupun materiil. Sehingga hanya 12 berkas yang P21.
"Satu berkas dikembalikan untuk dilengkapi. Inisialnya EHS," tutur mantan Kasi Pidum Kejari Kota Parepare itu mengungkapkan.
Sementara mengenai persidangan para tersangka itu di PN Tipikor Makassar, masih dijadwalkan karena tersangka belum diterima tim penyidik Kejati Sulsel.
"Kalau sidang belum, nanti setelah menerima tersangka dan barang bukti dari penyidik (Polda Sulsel), baru dipersiapkan untuk persidangan," katanya menambahkan.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Firli Bahuri Ungkap Ada 'Orang Besar' Minta Brimob Tak Kawal Petugas KPK di Lapangan
15 November 2021, 15:11 -
| BERITA
Rencana Membentuk Partai Politik adalah Hak Eks Pegawai KPK Tapi Prosesnya Tidak Mudah
19 Oktober 2021, 08:47
Sebelumnya, Polda Sulsel menetapkan 13 orang tersangka atas kasus dugaan korupsi pembangunan RS Batua Makassar. Para tersangka ada dokter dan kontraktor masing-masing Dokter AN, Dokter SR, MA, FM, HS, MW, AS, Insinyur MK, HIHS, AEH, DR, APR, dan R.
Proyek tersebut berada di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Kota Makassar, Sulsel, dikerjakan oleh rekanan dari PT Sultana Nugraha dengan anggaran sebesar Rp25,5 miliar. Dari hasil pemeriksaan dan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ditemukan kerugian negara sebesar Rp22 miliar.
Terkait
