Makassar—Pendiri grup musik rock alternatif Endank Soekamti menggandeng sederet musisi seperti Iwan Fals, Fourtwnty, Fiersa Besari, Navicula, Alffy Rev, Beranda Rumah, Mercusuar, Klopediakustik, Cikini Tropical Sound, Nualusna, dan Endank Soekamti dalam penyelenggaraan kampanye berjudul "Music For Adventure".
Navicula diketahui menjalankan sejumlah kampanye mengenai sampah plastik dan membuat sebuah gerakan. Begitu juga dengan Fiersa yang dikenal sangat mencitai alam dan naik gunung. Erix juga mengajak musisi daerah agar ide mereka didengarkan juga.
BACA JUGA:
Para musikus digiring ke kawasan gugusan pegunungan karst Ramang-Ramang di Makassar demi mendapatkan ide baru agar mendapatkan inspirasi membuat lagu.
"Fourtwnty sampai bikin lagu baru berjudul 'Ramang-Ramang', mereka terpukau, ide itu ditulis, diaransemen, direkam di tempat, baru dibawa ke Eiger untuk jadi album fisik dan didistribusikan, dijual, dan dikembalikan ke alam," kata Erix dikutip dari ANTARA, Sabtu, 23 Oktober.
Ramang-Ramang adalah lokasi bekas tambang yang diperjuangkan masyarakat setempat dan kini kembali menjadi lestari. "Ini adalah perjuangan masyarakat yang berhasil mengelola kembali lingkungannya. Keberhasilan sekaligus kesungguhan masyarakat," tutur Erix.
Dijual dalam bentuk fisik box set
Hasil kampanye "Music For Adventure" yang juga didukung BenihBaik.com, The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS Foundation) dan Eiger Adventure ini berwujud lagu-lagu karya para musikus yang kemudian dijual dalam bentuk fisik box set.
"Digital pun kita sediakan via gerai digital, fisik tetap harus ada karena itu collectible item, tidak hanya DVD saja tetapi juga ada video dokumentasi yang berisi proses produksi, alat makan, foto, ya intinya barang yang layak untuk dikoleksi, termasuk kita bawakan benih tanaman," kata Erix.
Nantinya, 100 persen hasil penjualan disumbangkan kembali ke alam, melalui BOS Foundation yang berfokus pada penyelamatan orang utan. Sintya Anjani dari BOS Foundation menyebutkan, rehabilitasi orang utan memerlukan banyak dana untuk pemberian makanan, pembelajaran agar orang utan bisa adaptif kemudian bisa dilepasliarkan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!