MAKASSAR - Ustaz Solmed dituding telah menyalahi perjanjian untuk memberi ceramah di kawasan Cisewu, Pengalengan, Bandung. Padahal selaku perwakilan panitia, Ustaz Swarna juga mengaku sudah menyerahkan sejumlah uang sebagai bayaran untuk Ustaz Solmed.
Swarna mengaku sempat diamankan ke kantor polisi untuk menghindari amukan warga di lokasi saat kejadian. Mendengar namanya disebut, Ustaz Solmed pun angkat bicara.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan kronologi pembatalan ceramah. Ia memutuskan untuk pulang ke Jakarta karena lokasi acara tiba-tiba saja pindah ke Garut.
"Pertama saya mau meluruskan dulu pak Swarna itu bukan panitia tapi broker yang menyambungkan saya dengan yang punya acara. Pak Suwarna itu tidak jujur dalam mengundang saya, ini undangan dia kepada saya. 26 September ada 2 titik. Siang masjid besar Pangalengan, malam masjis Cisewu Pangalengan," ujarnya kepada wartawan, Rabu, 6 Oktober.
Ustaz Solmed meluruskan permasalahan
Sambil memperlihatkan tangkapan layar bukti percakapan dengan Swarna, Solmed menjelaskan kesalahan yang dilakukan Swarna. "Kedua, saya pernah bikin video akan hadir di Cisewu. Lalu dia kirimkan spanduk tanpa alamat di sini dia tulis video dibuat untuk meyakinkan acaranya di Pangalengan, Bandung bukan Garut. Dia buat lagi spanduk, semuanya di kabupaten Bandung, kecamatan Pangalengan," jelasnya.
Tentang amukan massa, Ustaz Solmed meminta panitia mamahami alasannya. "Panitia yang mengundang lewat Pak Suwarna, saya luruskan, infonya sampai ke saya itu di Bandung bukan di Garut," tegasnya.
Karena Pak Swarna mengungkapkan karangan, berita bohong, fitnah, Ustaz Solmed memilih melaporkan kasus ini ke polisi. "Kemarin saya sudah sampaikan dua kali 24 jam, Anda akan dilaporkan ke polisi. Dari Jumat sampai Selasa, saya tunggu 4 hari tidak ada itikad baik dari Pak Swarna maka sesuai dengan janji saya. Tanggal 5 Oktober secara resmi melaporkan persoalan ini ke Polda Jawa Barat. Pak Suwarna dan Pak Tisna yang saya laporkan. Saya tidak mau banyak berdebat, silahkan selesaikan di Polda Jawa Barat," katanya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!