MAKASSAR - Populer dari tahun lalu, harga tanaman rhaphidophora dapat mencapai jutaan rupiah. Sekilas bentuk daun tanaman ini mirip dengan monstera dan philodendron. Tetapi jangan salah, rhaphidophora mempunyai karakter yang sangat berbeda.
Ketiga tanaman hias yang disebutkan di atas masuk famili yang sama, yaitu Araceae yang memiliki 3.750 spesies termasuk rhaphidophora. Rhaphidophora sendiri ada sekitar 100 spesies, yang paling populer adalah 6 jenis berikut.
BACA JUGA:
Rhaphidophora pusilla
Tanaman ini ditemukan di Kamerun dan Gabon. Habitat aslinya ialah hutan di pegunungan subtropis maupun tropis. Sayangnya, tanaman ini terancam punah.
Rhaphidophora korthalsii
Sekilas dilihat bentuknya, rhaphidophora korthalsii seperti tanaman hias merambat yang sangat populer atau dikenal dengan tanaman dollar.
Rhaphidophora hayi
Berbeda dengan spesies pusilla, rhaphidophora hayi habitat aslinya di Queensland dan New Guinea. Bentuk daunnya lebih oval dan cantik apabila merambat memenuhi dinding.
Rhaphidophora tetrasperma
Ini yang memiliki daun bolong, sehingga dikenal dengan monstera mini. Sebab ukuran daunnya lebih kecil dibanding monstera, kerap juga disebut dengan philodendron piccolo ataupun philodendron ginny.
Rhaphidophora foraminifera
Spesies rhaphidophora yang kelima ini, habitat aslinya di Kalimantan, Sumatra, dan ditemukan juga di Semenanjung Malaysia. Bentuk daunnya sangat unik, lubang pada sekitar tulang daun berukuran variatif sedangkan ukuran daunnya bisa sepanjang tiga jengkal tangan.
Rhaphidophora decursiva
Habitat asli spesies rhaphidophora decursiva di Cina, negara-negara Asia Selatan, seperti Bangladesh, Nepal, Pakistan, dan India. Uniknya, bentuk daunnya menjari tetapi tidak betul-betul terpisah antara satu jari dengan lainnya.
Rhaphidophora bisa tumbuh dengan baik ketika diletakkan di dalam ruangan. Asalkan mendapat cukup pencahayaan, suhu ruang antara 16-27 derajat Selsius, menjaga kelembapan tanah tetapi jangan sampai basah, dan penting juga untuk menjaga kelembapan ruangan.
Cara menyiram rhaphidophora juga harus tepat. Pilih pot drainase yang sempurna dan juga lakukan penyiraman hingga media tanam basah. Nah, yang perlu dihindari lagi, jangan sampai air menggenang pada tatakan bawah. Hal tersebut dapat memicu penguningan pada daun bahkan bisa membuat akarnya mudah busuk.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!