Makassar—Repotting merupakan proses penggantian pot tanaman hias maupun tabulampot saat sudah dalam kondisi tertentu. Seringkali, repotting dianggap ribet padahal hanya membutuhkan tiga langkah yang sangat mudah.
Repotting memiliki fungsi untuk meluaskan tempat tumbuh akar tanaman serta memberikan nutrisi setelah media tanam yang lama sudah enggak proper lagi. Lalu kapan harus dilakukan repotting pada tanaman hias kesayangan?
BACA JUGA:
Ketika tanah tidak lembab lagi
Sebagai media tanam tanaman hias, tanah perlu dijaga kelembapannya, sebab mengandung unsur organik yang mampu menyuburkan tanaman. Ketika setelah disiram tanah tidak bisa mempertahankan kelembapan lingkungan tumbuh tanaman, maka perlu diganti dengan yang baru.
Akar tanaman tumbuh keluar pot
Alasan kedua, ketika akar tanaman sudah keluar dari pot diperlukan mengganti tempat hidup yang lebih besar. Tujuannya untuk merawatnya tumbuh subur dan bertunas daun atau berbunga cantik.
Di samping akar tanaman, pertimbangkan juga ukuran tanaman. Jika ukuran tanaman besar, hindari memilih pot terlalu kecil karena pertumbuhannya akan terhambat dan daunnya tidak subur.
Warna daun menguning
Apakah ada salah satu tanaman hias koleksi Anda yang warna daunnya kekuningan? Jika biasanya warna lebih hijau, ada kemungkinan tanaman tersebut butuh media tanam yang lebih lembab dan pot dengan drainase baik.
Kenali karakter tanaman
Jenis tanaman yang tumbuh cepat, seperti sirih gading, jade plants, ficus atau rubber tree membutuhkan repotting kurang lebih setahun sekali. Sedangkan tumbuhan yang lambat tumbuh, seperti kaktus, berbagai tanaman bonsai, dan monstera variegata perlu dilakukan repotting sekali dalam 1,5 – 2 tahun.
Cara melakukan repotting juga perlu pas. Berikut di bawah langkah-langkahnya.
Cara repotting yang tepat?
Pilih pot yang lebih besar
Alasan perlunya repotting adalah terjadi pertumbuhan pada tanaman. Agar tanaman tetap tumbuh ‘bahagia’ dan subur, maka pilih pot yang lebih besar. Pilih juga pot dengan drainase cukup sesuai ukurannya.
Siapkan media tanam
Tanaman tidak begitu menyukai tanah yang terlalu padat. Media tanam terbaik, bisa campuran dari tanah, sekam bakar, dan kompos. Bisa juga pakai media tanam yang disebut cocopeat. Cocopeat adalah media tanam yang punya daya serap tinggi dibanding tanah dan dibuat dari bahan organik.
Pindahkan tanaman
Cara memindahkan juga perlu berhati-hati. Pertama gemburkan dulu media tanamnya agar akarnya tidak patah. Kemudian angkat tanaman dari pangkalnya, bersihkan media tanam dari pot lama yang masih menempel. Terakhir, letakkan di pot baru dan penuhi dengan media tanam yang dipilih.
Siram dengan air
Paling penting untuk diperhatikan, hindari menyiram air dengan aliran yang deras. Siram dengan aliran pelan sebab akar tanaman belum mencengkeram terlalu kuat dan media tanam belum padat.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!