MAKASSAR - Perut buncit disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab tersebut tidak hanya karena kurang olahraga ataupun terlalu banyak makan makanan yang mengandung karbohidrat. Berdasarkan sejumlah studi, berikut adalah penyebab perut buncit.
Kondisi hormon
Hormon, dalam kondisi tidak seimbang bisa menyebalkan karena dapat jadi penyebab perut buncit. Estrogen, khususnya, merupakan hormon yang bisa jadi sebab area abdominal menebal. Anda bisa mengatasinya dengan memperbaiki kondisi hormonal.
BACA JUGA:
Misalnya dengan meningkatkan kadar serat dalam menu makan siang. Atau menyertakan kubis, brokoli dan kembang kol untuk dikonsumsi.
Stres
Penyebab perut buncit pertama ini sangat jarang dikenali. Ternyata, kondisi psikologis berkaitan dengan kondisi fisik. Studi dilansir dari Allwomenstalk, Senin, 5 April, menemukan bahwa stres adalah salah satu penyebab perut buncit.
Para ahli mengatakan, jika Anda sedang mengalami stres maka hormon kortisol akan diproduksi berlebih. Maka efeknya perut menjadi buncit. Cara untuk menguruskan perut buncit adalah meredakan stres dulu. Misalnya, dengan menikmati suasana rileks di alam bebas.
Dengan begitu, rasa penat hilang dan perlu diketahui cara meredakan stress lainnya.
Diet
Kondisi tubuh adalah apa yang telah dimakan. Artinya, makanan yang dikonsumsi mempengaruhi tubuh. Ketika Anda ingin mengempeskan perut buncit, maka perlu mengurangi gula dan segala macam jenis minuman manis.
Lebih disarankan makan makanan yang banyak mengandung protein dan mengurangi karbohidrat. Untuk mengatur apa yang dimakan, cobalah mengevaluasi dan merencanakan setiap harinya.
Misalnya mengonsumsi karbohidrat 25 persen, 40 persen protein dan 35 persen makanan sehat seperti buah dan sayuran.
Resistensi insulin
Para ahli punya teori bahwa perut buncit bisa karena tubuh sedang mempertahankan insulin. Cara untuk memperkecil resistensi insulin adalah dengan melakukan diet yang bisa menghindari peradangan dalam tubuh.
Biasanya, dokter spesialis penyakit dalam akan memberi suplemen untuk mengurangi peradangan. Untuk faktor terakhir ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya dan tetap melaksanakan pola hidup sehat.
Artikel ini pernah ditayangkan sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!