Jamaah Al-Markaz Makassar Gelar Shalat Gaib untuk Awak KRI Nanggala-402
Suasana shalat gaib kepada korban kapal selam KRI Nanggala 402 di Masjid Al-Markaz Al-Islami, Makassar. (Foto: Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Ratusan jamaah masjid Al-Markaz Al Islami menjalankan shalat gaib untuk mendoakan korban kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Kita ini wajib (salat gaib) dan mendoakannya sebagai umat Islam untuk senantiasa mencurahkan simpati kita kepada keluarga-keluarga bangsa Indonesia yang tertimpa musibah," tutur Ketua Umum Yayasan Islamic Center, Masjid Al Markaz, Prof Basri Hasanuddin, usai pelaksanaan salat gaib tersebut, di Makassar, Minggu malam 25 April.

Ia menjelaskan, semua orang dikejutkan atas musibah tenggelamnya kapal selam tersebut, mengingat ada 53 orang di dalamnya. Pelaksanaan shalat gaib itu dilakukan, kata dia, setelah mendapat kepastian informasi bahwa seluruh awak kapal akan sulit selamat dan bertahan di kedalaman laut setempat.

Ajak semua umat Islam untuk berdoa

Oleh karena itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerukan kepada semua umat Islam untuk ikut menunjukkan simpati dan rasa dukanya dengan melaksanakan shalat gaib bagi seluruh awak kapal selam yang diduga tidak akan bertahan dan selamat dari kejadian tersebut.

"Mudah-mudahan apa pun yang akan kita saksikan sebentar itu bisa memberikan semangat bagi keluarga. Semoga mereka tabah menjalani hidup. Dan kalau terjadi bahwa awak ini meninggalkan kita semua, tentu kita doakan agar arwah mereka mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT," ucapnya mengaminkan.

Basri Hasanuddin menambahkan, antusias jamaah masjid yang ikut melaksanakan shalat gaib sekaligus mendoakannya sangat banyak, sehingga akan sangat berpengaruh besar apabila pada kenyataannya nanti seluruh awak kapal selam itu meninggal dunia.

"Semoga mereka semua mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, Amin, " tambahnya kembali mengaminkan.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, menerangkan kondisi KRI Nanggala-402 yang karam di perairan utara Pulau Bali pada kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut terbelah menjadi tiga bagian.

"KRI Nanggala-402 terbelah tiga bagian tadi disampaikan panglima TNI," kata dia, saat jumpa pers di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu.

Tiga bagian yang terbelah itu, yaitu bagian yang terlepas dari badan utama kapal selam, badan utama kapal, dan bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan.

Tercatat terdapat 53 prajurit TNI dalam kapal tersebut, di antaranya 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!