Indonesia Kembali Terima 10 Juta Bulk Vaksin dari Sinovac
Ilustrasi/BPMI

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia kembali menerima 10 juta bulk atau bahan baku vaksin produksi Sinovac. Jutaan bahan baku ini diterbangkan dari China dan tiba di Tanah Air hari ini.

"Siang hari tadi, Indonesia secara resmi menerima kedatangan sebanyak 10 juta bulk atau bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac dari Beijing, RRT," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 2 Maret.

Dengan datangnya 10 juta bulk vaksin ini, maka, saat ini sudah ada 38 juta dosis vaksin yang diterima oleh pemerintah Indonesia dengan rincian 35 juta dosis berbentuk bahan baku atau bulk dan 3 juta di antaranya dosis vaksin jadi. 

Nantinya, vaksin yang baru tiba ini akan digunakan untuk pelaksanaan program vaksinasi tahap kedua yang menargetkan 16,9 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. 

"Selanjutnya pemerintah akan terus menerima vaksin dari Sinovac hingga jumlahnya mencapai 185 juta dosis," ungkap Wiku.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya melakukan pengadaan vaksin dari produsen lainnya seperti Pfizer, Astrazeneca, dan Novavax.

"Ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi dengan program vaksinasi gratis," tegasnya.

BACA JUGA:


Diberitakan sebelumnya, program vaksin COVID-19 di Tanah Air sejak 13 Januari lalu. Dalam program vaksinasi COVID-19 nasional, pemerintah menargetkan 181,5 juta sasaran vaksin. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.

Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Per hari ini, tenaga kesehatan yang telah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 73,47 persen dan dosis kedua sebanyak 29,85 persen.

Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik. Program ini berlangsung sampai bulan Mei.

Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang. Program ini akan dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.