Berapa Lama Bantal Harus Diganti? Apa Saja Efek Negatif Tak Ganti Bantal yang Sudah Rusak? Ini Penjelasannya
Ilustrasi bantal (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Bantal ranjang adalah salah satu perlengkapan tidur yang mampu mempengaruhi kualitas tidur seseorang hingga berdampak pada kesehatan. Namun banyak orang yang justru mengabaikan bantal, salah satunya terkait penggatiannya. Lalu berapa lama bantal harus diganti agar tidur tetap berkualitas?

Berapa Lama Bantal Harus Diganti

Penggantian bantal belum begitu umum dilakukan. Bahkan sebagian masyarakat masih mempertahankan bantal mereka yang lama karena berbagai alasan misalnya, jika tak mengenakan bantal tertentu mereka bisa mimpi buruk dan sebagainya.

Di sisi lain, banyal sangat berpengaruh pada kualitas tidur seseorang. Mengganti banyak di waktu yang tepat mampu mencegah penumpukan alergen atau zat-zat yang berpotensi menimbulkan alergi seperti debu.

Secara umum bantal harus diganti setiap 1 hingga 2 tahun sekali. Menggunakan bantal lebih dari masa pakainya berpotensi memicu gangguan tidur. Masyarakat juga dianjurkan untuk mencuci dan menjemur bantal di bawah sinar matahari. Selain memperpanjang usia bantal, langkah tersebut juga membantu mengurangi debu dan bakteri yang menempel di bantal.

National Sleep Foundation sendiri menyarankan kepada masyarakat untuk mengganti bantal lama ke bantal baru paling sedikit 1 kali dalam setahun. Selain itu dalam penelitian dikatakan bahwa ada beberapa kondisi banyal yang harus segera diganti yakni sebagai berikut.

  1. Bantal Gagal Menjalankan Fungsinya

Salah satu fungsi bantal adalah menopang kepala dan leher. Bantal yang tak bisa menjalankan fungsi tersebut harus segera diganti. Saat tidur, kepala dan leher yang tak ditopang dengan bantal bisa menyebabkan kekakuan dan nyeri pada leher dan pundak saat bangun di pagi hari. Kondisi itu mampu mengganggu aktivitas selama seharian penuh.

  1. Bentuk Tak Beraturan

Umumnya bentuk bantal adalah kotak dan diisi dengan isian kapas atau bahan lain yang lembut. Namun banyal bisa mengeras dan bentuknya berubah seiring berjalannya waktu. Pengerasan bantal terjadi karena penumpukan debu yang mengendap pada bantal hingga membuat bantal tak nyaman lagi digunakan. Saat bantal dalam kondisi tersebut sangat disarankan untuk melakukan pergantian bantal.

  1. Bantal Kotor

Kotoran pada banyal memang wajar. Namun pernahkah Anda menemukan bantal yang super kotor? Noda kotoran pada bantal bisa disebabkan karena banyak hal mulai dari debu, keringat, dan sebagainya. Noda tersebut cenderung susah dihilangkan pada bantal sehingga terjadi penumpukkan. Banyal yang semula berwarna putih menjadi sedikit gelap kecoklatan atau justru gelap sepenuhnya.

Saat kondisi banyal kotor, banyak kuman dan bakteri yang bisa bersarang di bantal. Bahkan bukan tidak mungkin serangga bisa bersembunyi di balik bantal. Saat itu terjadi, disarankan untuk membuang banyal dan menggantinya dengan yang baru.

Efek Negatif Tak Mengganti Bantal

Tidak mengganti bantal bisa menyebabkan efek negatif yang mungkin akan dirasakan oleh pemakainya. Beberapa dampaknya adalah sebagai berikut.

  1. Mengganggu kualitas tidur
  2. Memicu gatal di kepala
  3. Menyebabkan jerawat di wajah
  4. Bisa menyebabkan alergi
  5. Dapat menyebabkan kekakuan di leher, pundak, bahkan memicu sakit kepala
  6. Menjadi kebiasaan yang buruk

Selain terkait berapa lama bantal harus diganti, Anda bisa mendapatkan informasi menarik lainnya di VOI.ID.