MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa di Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Jumat pukul 05.09 WIB, dengan magnitudo 4,9.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa ini menimbulkan guncangan cukup kuat di Kendawangan, Tapah, Mangkul, Pulau Kucing, Ketapang, Matan Hilir Selatan Pelang, Pesaguan, Sungaitapan, Pagarantimun, dalam skala intensitas III - IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Gempa juga dirasakan di Benua Kayong dalam skala intensitas III MMI dimana guncangan terasa seperti ada truk berlalu.
Episenter gempa ini terletak pada koordinat 2,57° LS - 109,98° BT tepatnya di laut, lepas Pantai Kendawangan, pada jarak 119 km arah barat daya Ketapang, dengan kedalaman 10 km.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut yang belum dikenali dan belum terpetakan sebelumnya," kata Daryono
dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Antara, Jumat, 1 Juni.
BMGK melaporkan, dari hasil analisis mekanisme sumber memperlihatkan bahwa gempa ini mempunyai mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike slip fault).
"Berdasarkan laporan sementara, gempa ini berdampak menimbulkan kerusakan ringan pada rumah tembok dengan konstruksi kurang baik," ujar Daryono.
Tidak berpotensi tsunami
Ia menjelaskan meskipun gempa ini berpusat di laut dengan kedalaman dangkal, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak memiliki potensi tsunami, karena magnitudonya yang relatif kecil sehingga belum mampu mengakibatkan deformasi dasar laut yang dapat mengganggu kolom air laut.
Hingga pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 2 (dua) kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,0 dan 3,4.
"Gempa tektonik yang mengguncang daerah Kendawangan pagi ini bukan kali yang pertama. Gempa serupa juga pernah terjadi pada 24 Juni 2016 lalu dengan magnitudo 5,1 yang tampaknya juga berasal dari sumber gempa yang sama yang memicu gempa pagi tadi," katanya.
Ia menambahkan pada gempa 24 Juni 2016 juga mengakibatkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah dan diikuti hanya satu kali gempa susulan.
"Kepada masyarakat Kendawangan dan sekitarnya, diimbau agar tetap tenang, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab. Gempa susulan yang terjadi kekuatan kecil dan tampaknya tidak ada potensi akan terjadinya gempa yang lebih besar," demikian Daryono.