MAKASSAR - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memprediksikan ekspor mobil melonjak tahun ini, ditopang melambungnya harga minyak di negara tujuan ekspor utama seperti Arab Saudi, sehingga permintaan mobil meningkat.
"Kami targetkan ekspor mobil Toyota naik sekitar 50 persen tahun ini," kata Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, dikutip dari Antara, Senin 4 April.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Kijang Innova Khusus Peringatan 50 tahun Toyota Ludes Terjual dalam 1 jam
16 April 2021, 15:48 -
| EKONOMI
Toyota Indonesia Berencana Ekspor 600 Fortuner ke Australia untuk Tahun Perdana 2022
16 Februari 2022, 10:08 -
| BERITA
Perpanjangan Kebijakan PPnBM Picu Pertambahan Inden Otomotif di Empat Provinsi Sulawesi
22 September 2021, 13:11
Ia menjelaskan kenaikan ekspor tersebut ditopang oleh permintaan yang kuat dari negara tujuan ekspor utama di negara-negara teluk, seperti Arab Saudi yang memperoleh berkah dari kenaikan harga minyak tahun ini.
Selain itu, lanjut dia, juga dari negara tujuan ekspor lainnya yang perekonomiannya sudah mulai bangkit setelah terdampak pandemi COVID-19, seperti Filipina dan negara-negara di Amerika Selatan.
"Perekonomian di negara-negara tersebut mulai bangkit. Selain itu sudah lama mereka tidak mengimpor dan membutuhkan mobil baru sebagai pengganti," kata Bob.
Tembus angka di atas 284 ribu unit
Ia memperkirakan pada 2022 ekspor mobil Toyota akan menembus angka di atas 284 ribu unit atau naik sekitar 51 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai 188.800 unit.
Diakuinya, kenaikan terutama ditopang oleh permintaan ekspor Toyota Veloz tahun lalu mengalami perubahan model. Lebih dari 50 persen ekspor Toyota bakal dikontribusi kendaraan serba guna kecil (LMPV) Veloz tersebut.
Selama Januari-Februari 2022 ekspor Toyota Indonesia telah mencapai lebih dari 44.000 unit atau naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan meningkat hingga 44 persen dibandingkan dengan pencapaian sebelum masa pandemi tahun 2019.