MAKASSAR - Sejumlah 1,4 juta vaksin AstraZeneca telah sampai ke Tanah Air untuk melancarkan program vaksinasi COVID-19. Kedatangan vaksin terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap 198 dan tahap 199.
Dua tahapan kedatangan vaksin COVID-19 itu berasal dari donasi Pemerintah Belanda sebantak 228.800 dosis, sementara sisanya 1.175.800 dosis berasal dari Pemerintah Jepang.
"Total vaksin yang tiba pada Selasa 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca," kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan tertulisnya, Antara, Rabu, 19 Januari.
Indonesia memberikan apresiasinya kepada COVAX, Pemerintah Belanda, dan Pemerintah Jepang yang terus memberikan dukungan untuk Indonesia dalam penanganan COVID-19 terutama dengan memberi dukungan untuk memastikan ketersediaan stok vaksin.
Bantuan vaksin dari Pemerintah Belanda dan Jepang
Sejak pandemi, Pemerintah Belanda telah menyalurkan 6.047.400 dosis vaksin, sementara Pemerintah Jepang terhitung telah memberikan sejumlah 6.870.000 juta vaksin kepada Indonesia untuk penanganan COVID-19 yang lebih baik.
Tentunya kerjasama ini memperlihatkan bahwa pemerintah antarnegara di dunia memiliki kerjasama yang baik untuk penanganan COVID-19 dan dapat mempercepat pemulihan kondisi global.
Usman menyebutkan Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022, menargetkan akan mengejar target setidaknya 70 persen dari penduduk di Indonesia telah divaksinasi pada tahun ini.
Maka dari itu sangatlah penting bagi Indonesia untuk memastikan ketersediaan vaksin, terlebih saat ini kebutuhan vaksin COVID-19 meningkat dengan kehadiran dua program tambahan yaitu "vaccine booster" dan vaksinasi COVID-19 untuk anak.
"Meski kebutuhan meningkat, pemerintah berkomitmen untuk memastikan adanya ketersediaan vaksin bagi masyarakat,"ujarnya.
Pemerintah juga terus mengupayakan menempuh jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi COVID-19. Hal itu disebabkan jumlah penduduk Indonesia yang terbilang cukup banyak dan menjadikan kebutuhan vaksin COVID-19 lebih banyak lagi.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!