5 Jenis Pikiran yang Harus Dihindari oleh Pasangan dalam Pernikahan
Ilustrasi (Ketut Subiyanto/Pexels)

Bagikan:

MAKASSAR - Bisa jadi Anda berpikir bahwa kejujuran dan komunikasi yang terbuka sudah cukup mampu membuat hubungan pernikahan berjalan harmonis. Namun, ternyata hal itu saja tidaklah cukup. 

Menurut psikolog yang menulis buku Why Can't You Read My Mind, Jeffrey Bernstein, Ph.D., ada hal lain dalam pikiran yang juga ikut memengaruhi hubungan dengan pasangan. Disampaikan lagi olehnya bahwa selama 30 tahun berkarier dan menjalankan ragam konseling dengan pasangan-pasangan bermasalah, ia menyimpulkan ada lima jenis pikiran yang berpotensi merusak hubungan.

Sebaiknya Anda harus mulai waspada jika mempunyai pikiran-pikiran seperti ini, sebab berisiko merusak hubungan Anda dengan pasangan.

Suka membesar-besarkan masalah

Tentu ada suatu kondisi di mana salah satu pasangan membesar-besarkan tindakan dan kejadian negatif yang menyangkut pasangan lainnya. Contohnya, “Kalau saja dia tidak memutuskan resign dan memulai bisnisnya sendiri yang tidak punya prospek itu, pasti kami sekeluarga tidak akan kehilangan rumah dan harus memulai hidup dari 0 lagi.”

Selalu menyalahkan pasangan

Adalah pikiran toxic dimana Anda secara tidak adil dan tak rasional menyalahkan pasangan atas masalah hubungan, atau masalah yang lebih besar. Contoh: “Gara-gara menikah dengan pria sepertimu, hidupku jadi menderita.”

Pasangan selalu paham kemauan kita

Adalah pikiran toxic dimana satu orang menganggap bahwa pasangannya akan memenuhi satu atau lebih kebutuhannya—hanya karena dia meyakini bahwa pasangannya harus mengetahui kebutuhan itu. Padahal kebutuhannya tersebut tidak pernah disampaikan.

Contoh: “Kamu benar-benar tidak bisa mengerti aku. Harusnya kamu tahu kalau aku butuh punya me time setiap hari karena lelah mengurus rumah dan anak-anak seharian.”

Selalu menganggap salah pasangan

Ini adalah jenis pikiran yang menganggap bahwa semua hal yang dilakukan oleh pasangan merupakan hal yang keliru dan tidak pernah bisa menjalankan hal yang benar. Contohnya, "Dia selalu saja membuat kesalahan!"

Menganggap negatif pasangan

Merupakan pemikiran destruktif dimana Anda memberi label negatif pada pasangan Anda dan mengabaikan kualitas positifnya. Contohnya, “Kamu sangat pelit!”

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!