MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia pada Selasa 16 November.
Dilansir Antara, Selasa, 16 November, dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprediksi wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang antara lain di Aceh, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Bali.
Selanjutnya Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku.
Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi dan Sulawesi Tenggara.
Waspada fenomena La Nina
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.
Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0,61 pada Dasarian I Oktober 2021.
Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan masyarakat serta pemerintah harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang sampai Februari 2022.
BACA JUGA:
Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menyimpulkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari, terutama di wilayah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, NTT.
"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.
Perkembangan terbaru data suhu Samudra Pasifik
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab melaporkan perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan nilai anomali sebesar -0,99 pada Dasarian I November 2021.
Hal tersebut menunjukkan fenomena La Nina dengan kategori lemah sedang berlangsung.
"Intensitas La Nina ditunjukkan dengan anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik Timur secara sederhana, dampak La Nina lemah juga dapat meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Fachri.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!